Jelajahi kelezatan kuliner Asia, terutama dari budaya Melayu yang kaya akan cita rasa dan tradisinya! Kunjungi pandanmelayu.id untuk menemukan beragam hidangan yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengungkapkan cerita dan identitas budaya yang mendalam. Temukan resep, kisah, dan tradisi kuliner yang akan membawa Anda dalam perjalanan rasa yang tak terlupakan!
Aceh, yang terletak di ujung barat Indonesia, dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi, budaya, serta kuliner yang menggoda selera. Salah satu warisan kuliner yang melegenda dari Aceh adalah kuah beulangong, hidangan berkuah kental yang kaya rempah dan selalu menjadi primadona di berbagai acara adat, pesta, hingga hajatan besar.
Yang menarik, kuah beulangong hadir dalam dua variasi utama: kuah beulangong sapi dan kuah beulangong kambing. Meski sekilas terlihat mirip, keduanya memiliki karakteristik rasa dan aroma yang berbeda. Artikel ini akan mengupas secara mendalam perbedaan antara kedua jenis kuah beulangong ini, termasuk sejarah, komposisi bumbu, teknik memasak, serta keunikan masing-masing.
Sejarah Singkat Kuah Beulangong
Kuah beulangong berasal dari budaya kuliner Aceh yang sangat menghargai kebersamaan. Dalam bahasa Aceh, “beulangong” berarti kawah besar atau periuk besar, yang digunakan untuk memasak dalam porsi besar, biasanya saat acara adat, pesta pernikahan, atau kenduri.
Masakan ini melambangkan kebersamaan, gotong royong, dan kekayaan budaya lokal. Biasanya dimasak oleh para pria secara bergiliran dalam suasana kekeluargaan.
Perbedaan Utama Kuah Beulangong Sapi dan Kambing

Meskipun bahan dasar dan bumbu utamanya serupa, ada beberapa perbedaan mendasar antara kuah beulangong sapi dan kuah beulangong kambing. Berikut ulasannya:
1. Bahan Utama
- Kuah Beulangong Sapi:
Menggunakan daging sapi, biasanya bagian yang memiliki sedikit lemak agar kuah tetap gurih namun tidak terlalu berminyak. - Kuah Beulangong Kambing:
Menggunakan daging kambing atau domba, yang memberikan aroma khas dan rasa gurih lebih kuat.
2. Aroma dan Rasa
- Kuah Beulangong Sapi:
Cenderung memiliki aroma lebih ringan dengan rasa rempah yang menonjol, cocok untuk semua kalangan. - Kuah Beulangong Kambing:
Aroma kambing lebih tajam dan rasa gurihnya lebih dalam, sehingga menjadi favorit pecinta kuliner berkarakter kuat.
3. Teknik Memasak
- Kuah Beulangong Sapi:
Biasanya direbus lebih lama untuk memastikan tekstur daging empuk sempurna tanpa menghilangkan rasa alami sapi. - Kuah Beulangong Kambing:
Ada teknik khusus untuk mengurangi aroma prengus kambing, seperti menambahkan daun salam koja, asam sunti (asam khas Aceh), dan serai.
Komposisi Bumbu Rahasia
Baik kuah beulangong sapi maupun kambing menggunakan perpaduan bumbu khas Aceh yang sangat kaya. Berikut daftar bumbu yang menjadi rahasia kelezatan hidangan ini:
Bumbu Dasar:
- Bawang merah dan bawang putih
- Cabai merah keriting
- Kunyit
- Jahe
- Lengkuas
- Serai
- Daun salam
- Daun kari
- Kayu manis
- Cengkeh
- Kapulaga
- Ketumbar
- Jintan
Tambahan Khusus:
- Asam sunti untuk memberikan rasa asam segar khas Aceh
- Kelapa sangrai untuk memperkaya rasa kuah
- Garam dan gula aren sebagai penyeimbang rasa
Proses Memasak Kuah Beulangong
Berikut langkah umum dalam memasak kuah beulangong:
Langkah-langkah:
- Menyiapkan daging:
Potong daging sapi atau kambing menjadi ukuran besar. Cuci bersih. - Menghaluskan bumbu:
Semua rempah dihaluskan untuk menghasilkan cita rasa maksimal. - Menumis bumbu:
Tumis bumbu hingga harum dan matang, menandakan minyak bumbu keluar. - Memasak kuah:
Masukkan daging dan air dalam jumlah besar ke dalam belanga, lalu rebus bersama bumbu. - Menambahkan bahan tambahan:
Tambahkan kelapa sangrai, asam sunti, dan bumbu pelengkap lain. - Memasak hingga matang:
Proses perebusan bisa memakan waktu 3-4 jam hingga daging empuk dan kuah mengental sempurna.
Mengapa Kuah Beulangong Mendunia?
Kuah beulangong kini tak hanya dikenal di Aceh saja, tetapi juga mulai diperkenalkan di berbagai festival kuliner internasional. Beberapa alasan mengapa kuah beulangong layak mendunia:
- Kaya Rempah:
Menggunakan rempah-rempah asli Indonesia yang membuat rasanya otentik dan unik. - Makna Budaya:
Menjadi lambang persaudaraan dan gotong royong dalam tradisi Aceh. - Teknik Memasak Tradisional:
Proses memasak yang masih mempertahankan teknik kuno, menghasilkan rasa otentik yang sulit ditiru. - Fleksibilitas Rasa:
Bisa disesuaikan antara daging sapi atau kambing sesuai selera penikmatnya.
Tips Menikmati Kuah Beulangong
Agar pengalaman mencicipi kuah beulangong lebih sempurna, ikuti tips berikut:
- Nikmati bersama nasi putih hangat.
- Tambahkan sambal untuk cita rasa lebih pedas.
- Sajikan bersama acar atau irisan mentimun untuk rasa segar.
- Lengkapi dengan kerupuk atau emping.
Kesimpulan
Kuah beulangong sapi dan kambing masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Dari aroma, rasa, hingga teknik memasaknya, semuanya mencerminkan kekayaan budaya dan kuliner Aceh yang luar biasa. Perbedaan daging utama menciptakan dua sensasi rasa yang berbeda namun sama-sama nikmat. Tak heran, hidangan ini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Aceh yang kini makin mendunia.
Jika kamu pecinta kuliner berbumbu kaya dan ingin mencicipi rasa otentik Indonesia yang sesungguhnya, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kuah beulangong, baik yang berbahan dasar sapi maupun kambing!