Destinasipopuler.com- Di antara hiruk pikuk Kota Banda Aceh, terselip sebuah legenda yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakatnya: kisah Putroe Ijo. Legenda ini menceritakan tentang seorang putri cantik bernama Putri Hijau yang memiliki kekuatan luar biasa dan kisah cintanya yang tragis.
Identitas Sang Putri Hijau:
Sosok Putri Hijau dalam legenda diliputi misteri dan masih menjadi bahan perdebatan para sejarawan dan budayawan. Berbagai teori tentang identitasnya muncul, namun tidak ada bukti sejarah yang kuat yang secara definitif mengungkap kebenarannya.
Teori-teori tentang Identitas Putri Hijau:
- Putri Sultan Iskandar Muda: Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa Putri Hijau adalah putri Sultan Iskandar Muda, salah satu raja terhebat Kesultanan Aceh Darussalam. Teori ini didasarkan pada kemiripan cerita dengan kisah putri-putri raja pada masa itu.
- Putri Raja Lamuri: Teori lain menyebutkan bahwa Putri Hijau adalah putri Raja Lamuri, salah satu kerajaan tertua di Aceh. Teori ini didasarkan pada kesamaan nama “Putri Hijau” dengan nama putri Raja Lamuri dalam beberapa sumber sejarah.
- Simbol Keberanian dan Keindahan Aceh: Beberapa budayawan berpendapat bahwa Putri Hijau bukan sosok nyata, melainkan simbol keberanian dan keindahan Aceh. Legenda ini dianggap sebagai cara untuk membangkitkan semangat patriotisme dan rasa cinta tanah air bagi masyarakat Aceh.
Kisah Cinta Tragis Putri Hijau:
Terlepas dari identitasnya yang masih menjadi misteri, legenda Putri Hijau selalu menceritakan kisah cinta tragisnya dengan seorang pangeran dari negeri lain. Cerita ini sering bervariasi, namun inti ceritanya tetap sama:
- Pangeran Inu Kertapati: Dalam versi yang paling populer, Putri Hijau jatuh cinta dengan Pangeran Inu Kertapati dari Johor. Namun, hubungan mereka ditentang oleh para pembesar kerajaan Aceh karena khawatir Pangeran Inu Kertapati akan merebut tahta. Pangeran Inu Kertapati pun dibunuh secara diam-diam, dan Putri Hijau yang bersedih memutuskan untuk menceburkan diri ke dalam sumur dan meninggal dunia.
- Pangeran dari Negeri Lain: Dalam versi lain, Putri Hijau menjalin hubungan dengan pangeran dari negeri lain, seperti dari Pahang, Turki, atau bahkan Portugis. Kisah cintanya selalu berakhir dengan tragis, dengan sang pangeran yang dibunuh atau Putri Hijau yang meninggal karena kesedihan.
Jejak Putri Hijau di Banda Aceh:
Meskipun kebenaran sejarahnya masih menjadi misteri, legenda Putri Hijau telah meninggalkan jejak yang mendalam di Banda Aceh. Ada beberapa tempat di Banda Aceh yang dikaitkan dengan legenda Putroe Ijo, seperti:
- Sumur Putroe Ijo: Sumur ini terletak di dalam kompleks Masjid Baiturrahman, masjid tertua di Banda Aceh. Menurut legenda, Putri Hijau menceburkan diri ke dalam sumur ini setelah kematian sang pangeran.
- Taman Putroe Ijo: Taman ini terletak di Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Taman ini dinamai berdasarkan legenda Putroe Ijo dan terdapat patung Putri Hijau di taman ini.
- Museum Aceh: Di Museum Aceh, terdapat beberapa artefak yang dikaitkan dengan legenda Putroe Ijo, seperti mahkota dan perhiasan yang konon milik Putri Hijau.
Kesimpulan:
Legenda Putri Hijau adalah bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Aceh. Legenda ini mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual masyarakat Aceh, seperti kesetiaan, keberanian, dan cinta. Meskipun kebenaran sejarahnya masih menjadi perdebatan, legenda Putroe Ijo tetap menjadi cerita rakyat yang menarik dan penuh makna bagi masyarakat Aceh.
Informasi Tambahan:
- Legenda Putroe Ijo telah diadaptasi menjadi berbagai bentuk seni, seperti:
- Novel: Pada tahun 2012, novel berjudul “Putroe Ijo” karya Tere Liye diterbitkan. Novel ini menceritakan kembali legenda Putroe Ijo dengan sentuhan modern.
- Film: Pada tahun 2013, film berjudul “Puteri Hijau” dirilis. Film ini menceritakan kisah cinta tragis Putri Hijau dan sang pangeran.
- Legenda Putroe Ijo menjadi salah satu daya tarik wisata di Banda Aceh. Banyak wisatawan yang datang ke Banda Aceh untuk mengunjungi tempat-tempat yang dikaitkan dengan legenda ini.