Destinasipopuler.com- Di antara hiruk pikuk Kota Banda Aceh, terselip sebuah legenda yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakatnya: kisah Putroe Ijo. Legenda ini menceritakan tentang seorang putri cantik bernama Putri Hijau yang memiliki kekuatan luar biasa dan kisah cintanya yang tragis.
Legenda Putroe Ijo:
Menurut legenda, Putroe Ijo adalah putri Sultan Iskandar Muda, salah satu raja terhebat Kesultanan Aceh Darussalam. Putri Hijau terkenal dengan kecantikannya yang luar biasa dan kecerdasannya yang tinggi. Ia juga memiliki kemampuan untuk berubah menjadi seekor burung merpati hijau.
Suatu hari, seorang pangeran dari negeri Johor bernama Raden Inu Kertapati datang ke Aceh untuk melamar Putri Hijau. Pangeran Inu Kertapati terkenal dengan ketampanan dan kegagahannya. Putri Hijau pun jatuh cinta kepada Pangeran Inu Kertapati.
Namun, hubungan mereka tidak disetujui oleh para pembesar kerajaan Aceh. Mereka khawatir Pangeran Inu Kertapati akan merebut tahta Kesultanan Aceh. Para pembesar kerajaan pun merencanakan untuk menyingkirkan Pangeran Inu Kertapati.
Suatu malam, saat Pangeran Inu Kertapati sedang tertidur lelap, ia dibunuh oleh para pengawal kerajaan. Ketika Putri Hijau mengetahui kematian Pangeran Inu Kertapati, ia sangat sedih dan marah. Ia pun memutuskan untuk membalaskan dendam kematian kekasihnya.
Putri Hijau berubah menjadi seekor burung merpati hijau dan terbang ke istana. Ia kemudian menjatuhkan diri ke dalam sumur istana dan tenggelam. Sejak saat itu, sumur tersebut dikenal dengan nama Sumur Putroe Ijo.
Fakta dan Mitos Putroe Ijo:
Meskipun legenda Putroe Ijo telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh, kebenaran sejarahnya masih menjadi perdebatan. Tidak ada bukti sejarah yang kuat yang mendukung keberadaan Putri Hijau dan Pangeran Inu Kertapati.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa legenda Putroe Ijo hanyalah sebuah cerita rakyat yang dibuat untuk menghibur masyarakat. Namun, banyak orang Aceh yang percaya bahwa legenda ini adalah kisah nyata yang terjadi di masa lampau.
Jejak Putroe Ijo di Banda Aceh:
Terlepas dari fakta dan mitosnya, legenda Putroe Ijo telah meninggalkan jejak yang mendalam di Banda Aceh. Ada beberapa tempat di Banda Aceh yang dikaitkan dengan legenda Putroe Ijo, seperti:
- Sumur Putroe Ijo: Sumur ini terletak di dalam kompleks Masjid Baiturrahman, masjid tertua di Banda Aceh. Menurut legenda, Putri Hijau menceburkan diri ke dalam sumur ini setelah kematian Pangeran Inu Kertapati.
- Taman Putroe Ijo: Taman ini terletak di Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Taman ini dinamai berdasarkan legenda Putroe Ijo dan terdapat patung Putri Hijau di taman ini.
- Museum Aceh: Di Museum Aceh, terdapat beberapa artefak yang dikaitkan dengan legenda Putroe Ijo, seperti mahkota dan perhiasan yang konon milik Putri Hijau.
Kesimpulan:
Legenda Putroe Ijo adalah bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Aceh. Legenda ini mencerminkan nilai-nilai moral dan spiritual masyarakat Aceh, seperti kesetiaan, keberanian, dan cinta. Meskipun kebenaran sejarahnya masih menjadi perdebatan, legenda Putroe Ijo tetap menjadi cerita rakyat yang menarik dan penuh makna bagi masyarakat Aceh.
Informasi Tambahan:
- Legenda Putroe Ijo telah diadaptasi menjadi berbagai bentuk seni, seperti:
- Novel: Pada tahun 2012, novel berjudul “Putroe Ijo” karya Tere Liye diterbitkan. Novel ini menceritakan kembali legenda Putroe Ijo dengan sentuhan modern.
- Film: Pada tahun 2013, film berjudul “Puteri Hijau” dirilis. Film ini menceritakan kisah cinta tragis Putri Hijau dan Pangeran Inu Kertapati.
- Legenda Putroe Ijo menjadi salah satu daya tarik wisata di Banda Aceh. Banyak wisatawan yang datang ke Banda Aceh untuk mengunjungi tempat-tempat yang dikaitkan dengan legenda ini.
Mari lestarikan budaya dan tradisi Aceh dengan mempelajari legenda Putroe Ijo!